Dalam situasi masa Lock Down pengaruh dari berjangkitnya Virus Corona Covid-19 sedikit berdampak dengan petani, salah satunya petani kacang tanah.
Babinsa selaku motifator penggerak di semua sektor bidang yang ada di nagari terutama bidang pertanian perkebunan perternakan termasuk di dalamnya bidang infrastruktur pembangunan.(Jum'at, 17/04/2020)
Tetap termotifikasi bagaimana bisa keluar dari dalam keterpurukan bahaya virus Corona Covid -19 jadi apa terjadi pergolakan sedikit berpengaruh perkebunan di karena kan langka nya pupuk dan juga sulit di dapat walaupun demikian warga tetap bertahan dengan menggunakan pupuk dan kotoran sapi.
Dengan demikian hasil yang di peroleh saat panen tetap ada dan mampu memenuhi kebutuhan sehari hari seperti yang di sampaikan oleh Bpk kirak Ali walaupun kondisi yang darurat Bapak ali mengajak Babinsa untuk mendampingi panen kacang tanah di lahan miliknya lebih/kurang 1 ha;
Untuk masa sekarang harga jual kacang tanah dari petani di jual berkisaran Rp 8.000; per/kilo dan di jual pedagang Rp 8.500 - 9 000 per/kilo;
Di rencanakan kedepan akan di tanam kembali dengan cara Tumpang Sari tanaman yang akan di taman jagung dan ketela pohon.
Sebelum mengakhiri Babinsa juga mengharapkan kepada warga walupun kondisi yang terpuruk sekarang
Lakukan kegiatan seperti biasa akan tetapi hindari kontak langsung dengan sanak famili yang pulang dari rantau karena kondisi tubuhnya belum tentu negatif dari Virus Corona terkecuali sudah di Cek dari Dinkes baik yang ada di nagari seperti bidan desa atau di puskesmas.(BBS Mil 06 KSF).